Oleh:
Rako Prijanto
Ketika
tunas ini tumbuh
Serupa
tubuh yang mengakar
Setiap
nafas yang terhembus adalah kata
Angan,
debut dan emosi
Bersatu
dalam jubah terpautan
Tangan
kita terikat
Lidah
kita menyatu
Maka
apa terucap adalah sabda pendita ratu
Ahh...
diluar itu pasir diluar itu debu
Hanya
angin meniup saja
Lalu
terbang hilang tak ada
Tapi
kita tetap menari
Menari
Cuma kita yang tau
Jiwa
ini tandu maka duduk saja
Maka
akan kita bawa
Semua
Karena...
Kita...
Adalah...
SATU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar